PERAN STAKEHOLDER DALAM IMPEMENTASI
STRATEGI DI KEDAI KOPI RUMAH MUSIK HARI ROESLI
Makalah
Manajemen
Strategi
Tititng
Kartika, S.Pd, M.M, MBA
Disusun
Oleh :
Dhika Fajar Prasetya (13. 10. 1270)
Dea Sari Garmeina (13. 10. 1305)
MANAJEMEN PARIWISATA
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
2015
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................
i
Daftar
isi......................................................................................................................
ii
Kata
pengantar............................................................................................................
iii
Lembar
pengesahan....................................................................................................
iv
1. Pendahuluan............................................................................................................
1
1.1
Latar belakang...................................................................................................
1
1.2
Tujuan observasi................................................................................................
1
1.3
Manfaat..............................................................................................................
1
1.4 Identifikasi masalah...........................................................................................
2
2.
Teori yang bersangkutan dengan strategi................................................................
3
2.1
Proses Implementasi
Strategi Menurut Hunger................................................ 3
2.2 Siapa
yang Melakukan Implementasi?..............................................................
3
3. Pembahasan.............................................................................................................
4
3.1
Profil perusahaan...............................................................................................
4
3.2
Menjawab identifikasi masalah..........................................................................
4
3.2.1
Sejauh mana peran pemerintah akan kopi.................................................
4
3.2.2
Investor terhadap coffee shop di Bandung..............................................
4
3.2.3
Peluang pasar kopi di Bandung................................................................
5
3.2.4
Peran masyarakat adanya barista..............................................................
5
3.2.5
Edukasi seorang barista............................................................................
5
4.
Kesimpulan dan Saran.............................................................................................
6
4.1
Kesimpulan........................................................................................................
6
4.2
Saran..................................................................................................................
6
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami membahas mengenai Peran Stakeholder dalam Implementasi Strategi di Kedai
Kopi Rumah Musik Hari Roesli.
Makalah ini dibuat dengan melakukan observasi dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu melakukan wawancara
langsung kepada seorang barista. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Kami
ucapkan terimakasih juga kepada :
Kedai Kopi Rumah Musik Hari Roesli dan Barista yang
telah mengizinkan kami untuk melakukan observasi dan wawancara secara langsung.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
KELEMPOK OBSERVASI USAHA KEDAI KOPI RUMAH MUSIK HARI ROESLI
Disusun oleh :
Dhika Fajar Prasetya (13. 10. 1270)
Dea Sari Garmeina (12. 10. 1305)
Telah melakukan observasi dan wawancara di kedai kopi
Rumah Musik Hari Roesli untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi.
Menyetujui,
Bandung, 20 April 2015
( )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kopi
adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi.
Kopi digolongkan kedalam family Rubiacea dengan genus Coffe. Kopi hanya
memiliki dua spesies yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Kopi bisa digolongkan
sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga,
mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.
Kata
kopi itu sendiri awalnya berasal dari bahasa Turki, yang diambil dari bahsa
Arab ‘qahwah’. Kemudian berubah lagi enjadi ‘koffie’ dalam bahasa Belanda.
Penggunaan kata ‘koffie’ segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata
kopi yang dikenal hingga saat ini.
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000
SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah
satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan
masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu kopi
per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat
menurunkan resiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai
penyakit jantung (kardiovaskuler).
1.2
TUJUAN OBSERVASI
1. Sejauh
mana peran pemerintah akan kopi?
2.
Investor terhadap coffee shop di Bandung,
3.
Peluang pasar kopi di Bandung,
4.
Peran masyarakat adanya barista
5. Edukasi
seoerang barista,
1.3
MANFAAT
Membagikan sekelumit
pengetahuan tentang kopi yang sebenarnya bisa menjadikan bisnis yang
menjanjikan ke depannya. Dan mengedukasi masyarakat awam mengenai kopi yang
sebenarnya sangat berkhasiat untuk mencegah datangnya berbgai penyakit yang
menyerang tubuh.
1.4
IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk
mengetahui peran stakeholder dalam implementasi strategi di Kedai kopi Rumah
Musik Hari Roesli. Dengan cara melakukan observasi langsung ke Kedai kopi Rumah
Musik Hari Roesli dan juga wawancara kepada salah satu seorang barista. Untuk
mengetahui peranan pemerintah akan kopi itu sendiri, investor terhadap Kedai
kopi RMHR, Peluang pasar kopi di Bandung, Peran masyarakat adanya barista, dan
juga edukasi seorang barista.
BAB
2
TEORI
YANG BERSANGKUTAN DENGAN SETRATEGI
2.1 Proses Implementasi Strategi Menurut Hunger
Menurut
Hunger (1996), untuk memulai proses implementasi, pihak manajemen harus
memperhatikan 3 (tiga) pertanyaan berikut.
1. Siapa yang akan melaksanakan implementasi strategi di
kedai kopi Rumah Musik Hari Roesli?
2. Apa yang
harus dilakukan pemerintah dan investor untuk meningkatkan produksivitas dan
daya jual kopi?
3. Bagaimana
sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam proses pengolahan kopi?
2.2
Siapa yang Melakukan Implementasi?
Para investor
disini sangat penting keberadaannya, banyak investor yang tertarik untuk
menanam sahamnya di perkopian yang ada di bandung. Selain itu peran pemerintah
juga sangat penting dalam pemberian pelatihan cara mengolah kopi yang
berkualitas tinggi, dan juga memberi mesin untuk menggiling kopi.
BAB
3
PEMBAHASAN
3.1
PROFIL PERUSAHAAN
Sebuah
rumah yang berada di jalan Supratman No.57 Bandung ini merupakan sebuah
dedikasi untuk mengenang dan menghargai karya-karya musik Almarhum Harry
Roesli. Rumah ini adalah tempat yang cukup unik, karena dijadikan tempat untuk
berkumpul dan bermain musik bersama anak-anak jalanan.
Selain
itu di rumah ini juga terdapat coffee shop yang menyediakan berbagai macam
varian kopi khas dari berbagai daerah pengahasil kopi di Indonesia. Barista
yang ada disini mempunyai knowlege dan jam terbang dalam mengolah kopi.
3.2
MENJAWAB IDENTIFIKASI MASALAH
3.2.1 Sejauhmana Peran Pemerintah
Akan Kopi?
Pemerintah
saat ini masih sangat apatis dengan adanya barista. Seharusnya pemerintah lebih
peka akan edukasi seorang petani kopi. Karena kopi sebenarnya sekelas dengan wine
yang prosesnya harus dijaga betul. Dari mulai ketinggian tanah cara menanam
cara memetik kopi sampai pada tahap green bean. Terjadi kasus di pangalengan
yang petani kopinya diberi sumbangan alat (penggilingan kopi) namun karena
tidak tahu cara memakainya jadi alat itu tidak pernah dipakai sama sekali.
3.2.2 Investor
Terhadap Coffee Shop di Bandung
Dua
tahun terakhir mulai banyak investor yang tertarik menanam sahamnya di perkopian
yang ada di bandung. Bahkan Bandung menjadi tempat distribusi kopi yang bisa
mengexpor ke luar negri. Contohnya kopi ciwidey yang sampai bisa menembus Swiss.
Varietas kopi di indonesia sangat banyak melihat kontur tanah yang berbeda di
setiap pulaunya dan hal itu pula yang menghasilkan variasi rasa kopi yang
berbeda. Contohnya saja jawa barat. Ada coffee bean garut, pitaloka, aromanis,
classic bean ciwidey dan geisha sunda dan setiap kopinya memiliki karakter yang
berbeda. Namun karena kontur tanah jawa yang lebih subur kopi jawa barat
memiliki rasa yang lebih fruity. Tak heran dalam satu provinsi bisa
menghasilkan berbagai jenis kopi yang berbeda dengan karakter kopi yang
berbeda.
3.2.3 Peluang
Pasar Kopi di Bandung
Kembali
lagi kopi bukan menjadi kebutuhan masih sekedar lifestyle banyak paradigma
minum kopi bikin asam lambung naik merusak citra kopi itu sendiri padahal
setiap kopi memiliki karakternya tersendiri. Kopi sangat amat aman bagi
siapapun. Bahkan dapat dijadikan obat, pupuk, dan produk kecantikan seperti
masker. Yang salah disini adalah kopi instan yang beredar. Sesungguhnya kopi
instan yang beredar diambil dari coffee bean dengan kualitas rendah yang justru
memiliki lebih banyak acidity yang membuat asam lambung naik.
3.2.4 Peran
Masyarakat Adanya Barista
Masyarakat
masih bingung akan eksistensi barista di Indonesia. Walaupun indonesia
merupakan penghasil kopi kualitas terbaik tapi pasar masih belum menjadikan
kopi sebagai kebutuhan. Oleh karena itu barista masih disejajarkan dengan
waiter. Padahal barista merupakan profesi yang sangat dihargai di pasar eropa
dan ada jenjang karir yang cukup menjanjikan. Persepsi masyarakat pun masih
kebingungan antara barista dan bartender padahal pada prakteknya kedua hal itu
sangat berbeda.
3.2.5 Edukasi Seorang
Barista
Barista
tidak selalu harus dipelajari di sekolah. Beberapa coffee shop di Bandung
mentraining baristanya sendiri. Yang terpenting adalah product knowledge yang
harus di ketahui oleh barista. Yang uniknya dikopi adalah setiap tangan
menghasilkan rasa kopi yang berbeda dan lidah penikmatnya pun berbeda. Jadi
kita tidak bisa memukul rata rasa kopi yang dinikmati oleh customernya. Dalam
prosesnya pun terbagi menjadi manual brewing dan automatic brewing belum lagi
setiap kopi memiliki tingkat kehalusan yang berbeda.
BAB
4
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kopi
yang ada di Indonesia kurang di manfaatkan, Masyarakat masih bingung akan
eksistensi barista di Indonesia. Walaupun indonesia merupakan penghasil kopi
kualitas terbaik tapi pasar masih belum menjadikan kopi sebagai kebutuhan.
Padahal kopi sangat aman bagi siapapun. Bahkan kopi dapat dijadikan obat,
pupuk, dan produk kecantikan seperti masker.
5.2 SARAN
Seharusnya
pemerintah harus berperan aktif dalam mengenalakan produk kopi yang ada di
Indonesia ,dan manfaat mengkonsumsi kopi kepada masyarakat.
Ketika
pemerintah memberikan bantuan alat penggilingan kopi ke petani kopi di ciwidey,
seharusnya diajarai cara penggunaannya sehingga alat penggilangan kopi itu
dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh petani kopi.
Peran Stakeholder Dalam Implementasi Strategi Kopi
Reviewed by explore indonesia
on
12:06 AM
Rating:
Agen Sbobet
ReplyDeleteAgen Ibcbet
Agen 338a
Agen Casino
Agen Judi
Agen Bola Online
Bandar Judi
Bandar Kasino
Bandar Bola
Ebet
Sportsbook
Bandar 338a
Judi Bola
Judi Sport
Agen Ebet
338a Casino
Casino Sbobet
Prediksi Bola
title='Bandar Casino Indonesia
Ebet Casino
Bandar Sportsbook
Agen Judi Bola
Ebet Banteng